77 PERMASALAHAN ANAK DAN CARA MENGATASINYA
Collection Location | Perpustakaan Universitas Nusantara PGRI Kediri |
Edition | |
Call Number | 155.4 ANA t |
ISBN/ISSN | 9786230011436 |
Author(s) | Ana Widyastuti |
Subject(s) | Psikologi Psikologi Anak |
Classification | 155.4 |
Series Title | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | PT Elex Media Komputindo |
Publishing Year | 2020 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | xxi, 594 hlm.; 15x23 cm |
Abstract/Notes | Bagaimanapun juga orang tua, pendidik, dan guru merupakan orang-orang yang turut andil menstimulasi semua aspek perkembangan anak. Asah, asih, dan asuh sebagai fondasi untuk kepentingan anak. Bentuk kepedulian itu salah satunya adalah intervensi dalam mendidik anak. Intervensi langsung dari orang tua, guru, dan pendidik, pengasuh, dan orang-orang di sekitar lingkungan di mana anak itu tumbuh dan dibesarkan sangat dibutuhkan anak. Kemampuan mengatasi masalah-masalah yang biasanya muncul, yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika masalah-masalah anak teratasi, maka anak dapat berkembang baik fisik maupun psikis secara optimal. Perilaku bermasalah pada aspek kognitif lebih tepat diselesaikan dengan menggunakan konseling behavior. Oleh karena itu tahapan konseling terhadap anak-anak berpikiran irasional tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, jelaskan pada anak-anak bahwa pikirannya tidak logis. Caranya dengan membuktikan semua yang dipikirkan anak tersebut secara empiris. Misalnya, anak dijelaskan proses terjadinya hujan, mulai dari uap air, pembentukan awan, suara halilintar, hingga hujan turun. Tentu, penjelasan ini harus menggunakan alat peraga edukatif yang memadai, sehingga anak sadar bahwa pikiran yang menganggap bahwa suara halilintar adalah kemarahan Tuhan atau nenek sihir adalah salah. Kedua, mengubah atau mengganti pikiran irasional anak. Setelah anak sadar bahwa pikirannya salah, maka tibalah saatnya untuk menanamkan keyakinan bahwa pikiran yang benar adalah pikiran yang dijelaskan pada tahap satu. Ketiga, buatlah anak-anak untuk sedikit bisa mendebat (disputing) terhadap keyakinannya yang baru tersebut. Caranya bantulah ia untuk mempertanyakan berbagai hal secara rasional, termasuk hal-hal sebagaimana dijelaskan di atas. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |